Senin, 15 November 2021

Mengutip kata2 dari sebuah komenan tentang eksistensi Tuhan

Membahas mengenai keberadaan Tuhan, saya coba  menyampaikan pendapat saya ya.

Keberadaan Tuhan itu sebenarnya sudah dijelaskan diberbagai kitab versi agama yang dianut masing2 manusia.

Disini saya sebagai Muslim, kitab yang saya percayai akan keberadaan Tuhan adalah dari Alquran.

Karena sifat jutaan manusia berbeda-beda, kita tidak bisa memaksa mereka untuk percaya akan keberadaan Tuhan walaupun semua agama menjelaskan dengan petunjuk dari kitab masing2.

Tapi yang perlu orang" Atheis / Agnostik ketahui, bahwa indra manusia itu terbatas. Tidak semuanya harus ditangkap / dicerna / dilihat / didengar / dirasakan lewat indra.

Saya hanya bisa berikan sedikit logika yang saya pelajari dari agama saya seperti ini :

"Ketika manusia masih berupa janin didalam rahim, manusia itu hidup dialam rahim dan manusia itu tidak tau akan berpindah alam yaitu dari alam rahim ke alam dunia nyata saat ini, dan ketika sudah pindah ke alam dunia barulah manusia itu sadar bahwa dulu pernah berada dialam rahim..

Sama hal nya sekarang didunia saat ini, bagi manusia yang masih hidup, mungkin ada beberapa yang tidak percaya bahwa suatu saat setelah kematian, manusia akan berpindah ke alam akhirat.

Bagi yang tidak percaya tidak masalah karena itu hak masing2 individu, akan tetapi yang perlu diingat adalah manusia itu jangan lupa bahwa dulu dialam rahim juga tidak tau akan pindah ke alam dunia karena tidak ada petunjuk.

Dialam dunia manusia mendapatkan petunjuk dari kitab akan keberadaan akhirat.

Pertanyaannya :
Pantaskah masih bersikeras menuntut logika yang pas terhadap indra yang terbatas?

Begitupun logika itu diterapkan terhadap eksistensi Tuhan.

Semoga mencerahkan. Aamiin